Anda bisa mengatasi motor tidak bisa distarter dan Diengkol dengan mengganti komponen – komponen pada motor penyebab kerusakan yang mempengaruhi proses menghidupkan mesin. Salah satunya adalah swit starter, yang bekerja memutar poros engkol untuk memicu pembakaran pertama pada mesin. Namun permasalahan motor yang sulit distarter tidak hanya disebabkan oleh sektor sistem starting saja.

Berikut adalah cara mengatasi motor tidak bisa distarter dan Diengkol
1. Mengganti AKI Motor
Fungi aki adalah menyuplai listrik pada saat proses starting. Biasanya aki sepeda motor memiliki teganga 10-12 volt. Ketika tegangan aki lemah, maka putaran starter akan semakin melambat. Sedangkan agar terjadi pembakaran, proses engkol harus dapat berputar sekitar 450 RPM jika kurang dari itu maka mesin tidak dapat dihidupkan.Seringkali aki yang lemah juga akan memberikan dampak seperti pencahayaan yang kurang terang, lampu rem berkedip terlalu cepat hingga klakson yang keras. Jika aki soak/drop maka perlu diganti.
2. Ganti Swit Starter
Hubung singkat/korsleting merupakan penyebab utama rusaknya starter, biasanya terjadi pada terminal starter yang letaknya berdekatan dengan logam mesin yang menghubungkan massa aki. Untuk mengetahuinya, umumnya terdapat tanda hitam di area tersebut – Dan jika motor di starter maka langsung mati karena fasa/sekring starter putus.
Solusinya anda harus mencari area yang saat ini korsleting, caranya buka dan bersihkan dari kerak, lalu pasang kembali pada posisi yang tidak berdekatan. Anda juga dapat menambahkan insulasi untuk memastikannya tidak korslet lagi.
3. Ganti Kabel Busi Jika Rusak
Kabel busi adalah kabel besar yang menghubungkan koil dengan tutup busi – Fungsi dari kabel busi ini adalah untuk menyalurkan listrik tegangan tinggi dari koil, sehingga hambatan kabel mempengaruhi tegangan akhir yang akan masuk ke busi.
Ketika hambatan kabel busi meningkat, maka listrik yang masuk ke busi menjadi lebih kecil, sehingga api busi juga kecil bahkan mati. Untuk mengatasinya, Anda bisa mengukur resistansi busi menggunakan pengukur ohm meter. Jika angka resistansi lebih dari 25 Kohm, Anda harus menggantinya.
4. Periksa Bagian Selang Bensin
Bagi yang masih menggunakan karburator pada sistem bahan bakar konvensional. Bensin mengalir dari tangki ke karburator yang memanfaatkan perbedaan ketinggian. Posisi tangki yang lebih tinggi akan mendorong bensin mengalir ke karburator dengan sendirinya.
Namun ketika motor dibiarkan diam selama beberapa hari, sering timbul masalah dimana udara terperangkap di dalam selang bahan bakar. Hal ini dikarenakan tidak adanya pompa yang menekan bensin, sehingga udara akan menghalangi bensin turun ke karburator sehingga mesin sulit untuk dihidupkan.
Cara mengatasinya sebenarnya sangat mudah, tinggal melepas selang radiator yang menghubungkan input karburator. Umumnya menggunakan klem kawat. Setelah dilepas, tunggu hingga bensin mengalir seperti biasa – Kemudian pasang kembali selang dan coba nyalakan motor.